Pikir saya pagi tadi, berbicara Ramadhan kita akan meminggirkan buku sirah, nyatanya kita harus selalu ikut sirah. Al Quran tanpa ada sirah, nggak kebayang kan kamunya mau ambil hikmah ayat kayak gimana ? sayanya tepok jidat dua kali.
Iya, Ramadhan kita memang harus bersama Nabi, Nabi mudarasah AlQuran bersama malaikat jibril dibulan Ramadhan, kita juga dong harus mudarosah
Nabi bilang Allah tak butuh puasa dari orang-orang yang berkata dusta dan kotor, harusnya kita tak melakukan hal kayak gitu dong.
Nabi bilangnya buka puasa dengan kurma, kita harusnya buka puasa dengan kurma juga dong. Buka puasa dengan kurma gaess, bukan buka puasa dengan yang manis-manis. Hehe..
Sebenarnya saya ingin sekali membaca beberapa buku, terutama untuk tambahan bekal aqidah, juga parenting. Ya,itu hal yang dekat ini harus tuntas, tak perlu lengkap, minimal cukup, Alhamdulillah.
bacaan Sirah yang belum tuntas, Kitab Adab belum selesai, parenting nanggung. ahh, “kenapa nggak bisa fokus ya?”, efek tak ada yang difokusi akhirnya tak ada yang selesai *tepokjidat
corona, nampaknya harus menemani kita dibulan Ramadhan ini, ya itu qadha Allah, sebagai hamba kita harus meridhoi hal tersebut. Konsekuensi keimanan, bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah.
bacaan Sirah yang belum tuntas, Kitab Adab belum selesai, parenting nanggung. ahh, “kenapa nggak bisa fokus ya?”, efek tak ada yang difokusi akhirnya tak ada yang selesai *tepokjidat
corona, nampaknya harus menemani kita dibulan Ramadhan ini, ya itu qadha Allah, sebagai hamba kita harus meridhoi hal tersebut. Konsekuensi keimanan, bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah.
Hari itu, seorang anak muda, masuk ke dalam masjid dengan niat ingin menuntut ilmu agama, mencari guru, menimba ilmu.
Saat ia berada di pelataran masjid, seorang kakek tua melihatnya dan bertanya, “hai anak muda, apa gerangan yang ingin engkau cari ?”
Anak muda itu menjawab, “saya ingin bertaubat, dan saya membutuhkan guru untuk mengajarkan saya ilmu…”
anak muda ini pertama kali datang di masjid itu, dipegang tangan anak muda tersebut oleh sang kakek, sambil berkata “sini, saya akan tunjukkan padamu sesuatu, lalu kamu sendiri yang memilih ingin duduk di majelis yang mana”
Saat ia berada di pelataran masjid, seorang kakek tua melihatnya dan bertanya, “hai anak muda, apa gerangan yang ingin engkau cari ?”
Anak muda itu menjawab, “saya ingin bertaubat, dan saya membutuhkan guru untuk mengajarkan saya ilmu…”
anak muda ini pertama kali datang di masjid itu, dipegang tangan anak muda tersebut oleh sang kakek, sambil berkata “sini, saya akan tunjukkan padamu sesuatu, lalu kamu sendiri yang memilih ingin duduk di majelis yang mana”
Dosa-dosa membentuk kotoran, menghitamkan hati, melukai diri. Mempersulit keadaan, menghilangkan kebahagiaan, amat menyedihkan pengaruhnya, membuat mata harus menangis, membuat lisan harus letih meminta ampunan.
Hari-hari berlalu tak tentu arah, melakukan ini dan itu, tak bisa dinikmati, orang menduga senang, nyatanya kita tak sedang senang, kita hidupkan badan, namun tidak dengan hati.
Hati kita hilang, padahal kita punya banyak hal, hati kita kotor, padahal kulit kita bersih, hati kita jatuh, hilang, entah dimana ia jatuh, kita tak ingin menjadi manusia yang kehilangan hati.
syariat islam datang membawa nilai, dan nilai itu berpengaruh pada hati. Hati yang tak berdzikir saat lisannya berdzikir, hati itu sedang lalai, walaupun lisannya letih.
Do’a yang dilirihkan di lisan, bila tak diiringi permintaan dari hati, tak akan mendatangkan ketenangan, kecil pula kemungkinannya untuk diijabah.
Sholat, bila hatinya tak sholat, berat baginya untuk berdiri lama, percayalah, hati adalah pemimpin anggota tubuh dan mengambil peran paling penting dalam segala kebaikan,
Syariat islam ini berat, namun orang-orang beriman dimudahkan melakukannya sebab hati orang-orang beriman, diajarkan oleh islam untuk senantiasa hadir, hati mereka harus tertuju pada hal yang menembus kehidupan, menembus pula kematian,
Hati orang-orang beriman, harus cukup untuk tertuju pada Allah. Bervisi akhirat, negeri kekal yang tak mungkin seorangpun tak melewatinya.
Hatiku Jatuh Dimana ?; mengapa semuanya serba kering ?
Hari-hari berlalu tak tentu arah, melakukan ini dan itu, tak bisa dinikmati, orang menduga senang, nyatanya kita tak sedang senang, kita hidupkan badan, namun tidak dengan hati.
Hati kita hilang, padahal kita punya banyak hal, hati kita kotor, padahal kulit kita bersih, hati kita jatuh, hilang, entah dimana ia jatuh, kita tak ingin menjadi manusia yang kehilangan hati.
syariat islam datang membawa nilai, dan nilai itu berpengaruh pada hati. Hati yang tak berdzikir saat lisannya berdzikir, hati itu sedang lalai, walaupun lisannya letih.
Do’a yang dilirihkan di lisan, bila tak diiringi permintaan dari hati, tak akan mendatangkan ketenangan, kecil pula kemungkinannya untuk diijabah.
Sholat, bila hatinya tak sholat, berat baginya untuk berdiri lama, percayalah, hati adalah pemimpin anggota tubuh dan mengambil peran paling penting dalam segala kebaikan,
Syariat islam ini berat, namun orang-orang beriman dimudahkan melakukannya sebab hati orang-orang beriman, diajarkan oleh islam untuk senantiasa hadir, hati mereka harus tertuju pada hal yang menembus kehidupan, menembus pula kematian,
Hati orang-orang beriman, harus cukup untuk tertuju pada Allah. Bervisi akhirat, negeri kekal yang tak mungkin seorangpun tak melewatinya.
Hatiku Jatuh Dimana ?; mengapa semuanya serba kering ?
Untuk kali pertama saya ingin menulis tentang Hari-hari Nasional yakni Hari Blogger Nasional (walaupun saya bukan blogger sejati, wkwk). mengenai Hari blogger nasional ditetapkan tanggal 27 oktober tahun 2007oleh Bpk. Muhammad Nuh. Itu berarti sudah sebelas tahun silam. dan saya baru tahu ditahun ini kalau ternyata ada Hari Blogger Nasional *kemana aja saya selama 11 tahun. Lupakan tentang itu, saya ingin berbagi hal lain pada anda. Saya adalah diantara orang-orang yang mencoba untuk menuangkan tulisan, pada blog. Saya memulai aktif menulis di blog, ketika kelas 1 SMA, atau tahun 2012/2013.. :( setelah beberapa tahun aktif nge blog, akhirnya mulai malas nulis dan buat konten ketika google adsense saya disuspend oleh pihak google :(. Mengapa menjadi malas ? karena memang awal saya menulis saya ingin menghasilkan uang dari blog yang saya kelola. Namun apa daya, suspend dari Google, membuat saya malas untuk menulis. Fix, jangan memulai nge-blog hanya karena tertarik dengan bayarannya, namun mulailah membangun blog karena kau ingin membagi segalanya, baik itu tentang tips dan trik yang pernah kamu lakukan, pengalaman, kisah cinta, ilmu agama, pelajaran sekolah atau kuliah, karena sejatinya blog menjadi sarana untuk membagi sesuatu kepada orang lain. Dan sekarang, blog yang anda kunjungi ini, adalah blog terbaru saya di 2018, yang saya buat khusus sebagai ruang pribadi saya, hanya berisi opini, pelajaran, dan juga coretan-coretan kecil dengan berbagai kenangan didalamnya. Begitulah, karena Yang kau tulis itulah yang kau tuai, jika yang kau tulis adalah kebaikan, maka tunggulah saat yang tepat kau akan dikaruniakan kebaikan. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat kepada sesama. So be proud, jika kamu adalah seorang blogger.
Langganan:
Postingan (Atom)