Rabu, 15 April 2020

Kisah Pemuda yang Mencari Guru

Hari itu, seorang anak muda, masuk ke dalam masjid dengan niat ingin menuntut ilmu agama, mencari guru, menimba ilmu.

Saat ia berada di pelataran masjid, seorang kakek tua melihatnya dan bertanya, “hai anak muda, apa gerangan yang ingin engkau cari ?”

Anak muda itu menjawab, “saya ingin bertaubat, dan saya membutuhkan guru untuk mengajarkan saya ilmu…”

anak muda ini pertama kali datang di masjid itu, dipegang tangan anak muda tersebut oleh sang kakek, sambil berkata “sini, saya akan tunjukkan padamu sesuatu, lalu kamu sendiri yang memilih ingin duduk di majelis yang mana”


Didalam masjid, ternyata ada dua majelis ilmu, kakek tua ini menyuruh anak muda tersebut berdiri dan berdiam di tempatnya, memperhatikan apa yang akan terjadi…
kakek ini menuju majelis yang pertama.


Kakek tua itu berdiri bersandar di tiang masjid, ia berdiri saat semua orang duduk mendengar ustadz berbicara, 

sontak sang ustadz berkata, “hai kakek tua, duduk,kenapa anda berdiri di majelis ilmu”,

kakek itu berkata “aku tak ingin duduk di majelismu, dalam hatiku ada satu hal yang tidak kusukai dari dirimu”,

ustadz tersebut jengkel, dan berkata “wahai kakek tua, dalam diriku berkumpul 1000 keburukan yang tidak kusukai pada dirimu”,

kakek itu meninggalkan majelis tersebut.

Anak muda tadi, dari jauh mendengar percakapan itu, mencoba menebak, apa maksud dan tujuan kakek itu melakukan hal demikian.

Lalu, kakek itu pergi majelis yang kedua, ia lakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukannya di majelis yang pertama. Tak mau duduk, berdiri petantang-petenteng, 

lalu ustadz dimajelis itu melihatnya dan berkata “Duhai Syeikh (orang yang dituakan), akan lebih baik bila sekiranya duduk, jika memang ingin mendengarkan”

Kemudian kakek itu berkata “aku tak ingin duduk di majelismu, dalam hatiku ada satu hal yang tidak kusukai dari dirimu”

mendengar itu sang ustadz menundukkan kepalanya, terdengar suara dari lisan sang ustadz “Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah,” lalu berkata “mungkin ada satu aib saya yang selama ini Allah tutupi, namun Allah bukakan untuk kamu, untuk itu saya beristighfar pada Allah..”

tak hanya itu ustadz ini memanggil kakek tua tersebut “Hai syeikh, duduklah didepan sini, anda yang mengajarkan, saya dan mereka bagian mendengarkan”. 

Kakek tua itu menatap si anak muda, lalu berkata “hai anak muda, apakah sekarang kau tahu, kau harus duduk dimajelis yang mana ?”

Kisah ini saya tuliskan, untuk diambil pelajarannya, saya hanya ingin menggambarkan kepada anda, bahwa adab dan akhlak, mampu menarik kebaikan, sebagaimana kita tahu sabda Rasulullah bahwa :
“Sungguh, segala sesuatu yang dihiasi kelembutan akan nampak indah. Sebaliknya, tanpa kelembutan segala sesuatu akan nampak jelek” (Shahih Muslim).
Semoga saja, saya dan anda mampu untuk lebih tahu diri, lebih menjaga adab, menjaga akhlak, didepan siapapun, dan dimanapun. 

Semoga Allah mudahkan kita mengamalkan apa yang telah diberitahukanNya pada kita….

0 komentar:

Posting Komentar

 
;