Lelaki yang kemudian telah
menginjak masa pubertas, kehidupannya akan cenderung tidak stabil, sebab ada
hal yang harus ia lampiaskan, itulah yang disebut dengan cinta yang kemudian
merupakan naluri yang diciptakan oleh Allah. Kondisi lingkungan yang
mengajarkan bahwa tak ada batas pergaulan antara lelaki dan wanita, menjadikan
mendapat pasangan adalah sebagai hal yang patut untuk dibanggakan (baca :
pacaran), padahal tidak sama sekali, itulah yang kemudian menjadikan kawan dan
kerabat saya, berpacaran hanya untuk menjawab pertanyaan, ketika mereka ditanya
“mana pacarmu ?” atau “hari gini masih jomblo ?” namun bukan untuk
mempersiapkan pernikahan. Boro-boro berbicara tentang pernikahan, mereka malah
menyebut hal itu hanya sekedar “cinta monyet”. Beberapa kawan bahkan
berpacaran, hanya karena mereka di”cie-ciein” sama kawannya yang lain dan akhirnya
jadian. Semudah itu ? walaupun kau tak percaya, itulah faktanya, katanya sih
“cinta monyet” Padahal kan yang memadu kasih adalah manusia, tak tau darimana
istilah itu muncul, aku tak peduli. Masalahnya disini, lingkungan yang semacam
itu, menjadikan saya juga ikut-ikutan untuk mencari wanita walau hanya sekedar melengkapi
status saja. Terlihat keren begitu, jika status BBM (aplikasi chat yang
terkenal masa itu) tercantum nama seorang wanita. Wek.. (saya menulis ini
sambil memprotes diri saya, mengapa dulu saya seperti itu). Mohon maaf
sebelumnya saya merahasiakan nama yang akan saya ceritakan dalam lanjutan
tulisan ini, waktu kejadian pun saya tak tampilkan ditulisan ini, yang jelas
semua kisah ini terjadi, setelah saya beranjak dari SMP.
1.
Kala itu, Saya kenal dan dekat
dengan seorang wanita, sampai saat saya menuliskan kisah ini, hubungan kami tak
ubahnya semacam dua orang yang tak saling mengenal satu sama lain, padahal
dulunya kami sangat dekat. Kedekatan itu dapat saya gambarkan kepada anda, bahwa
hampir-hampir setiap hari saya selalu kerumahnya bahkan sempat satu hari saya
nginap dan tidur disofa yang terletak diruang tamunya. Namun saya bukan
pacarnya, tidak lebih dari seorang teman yang menjelma menjadi orang
terdekatnya dalam waktu yang sangat cepat. Sampai suatu saat, ketika tugas dari
guru untuk membuat persentasi, ia memberi tahu saya, bahwa ia membutuhkan
bantuan untuk menyelesaikan tugas pribadinya, saya kerumahnya, rumah barunya
tepatnya, masuk seperti biasa, membuka pembicaraan dengan obrolan dan ditemani
air putih, sedikit berbincang tentang masalah tugas dan sekolah. Barulah saya
membantunya, saya deskripsikan kepada anda, saat itu penampilannya seperti apa
ia menggunakan baju kaos, dengan celana jeans pendek yang ukurannya hanya dapat
menutupi sebagian pahanya (cadeko), parfum yang ia gunakan menyengat hidung
saya, baru selesai mandi nampaknya. Hanya itu gambaran kala itu yang saya
ingat, sisanya saya tidak bisa mengingatnya. Tugas dikerjakan menggunakan
laptop yang diletakkan diatas meja kaca, ia duduk dilantai sambil menyalakan
laptopnya, saya berada disofa yang terletak didepannya, memberi tahu, kalau ada
yang ia tanyakan, beberapa menit ia mengerjakan dan ia menyerah, dan meminta
bantuan saya, namun caranya aneh, saya disuruh duduk disofa yang menjadi tempat
bersandarnya, otomatis ketika saya duduk disofa itu, maka saya berada tepat
dibelakangnya, katanya supaya saya juga lihat apa yang ia kerjakan, dan lebih
mudah mengajarinya, dengan kondisi semacam itu, wanita telah ada didepanmu,
dengan pakaian yang minim, pintu saat itu tertutup, dan tak ada seorangpun dirumah
itu selain kalian berdua, pertanyaan saya, bisa anda bayangkan hal apa yang
akan terjadi. bisikan dari hati memaksa saya untuk berbicara dengan nada keras
agar pintu dibuka, dan tak perlu lagi duduk dibelakang tubuhnya, itu kisah
singkat malam itu. Saya berharap semoga saja, kejadian itu bukanlah hal yang ia
rencanakan, Dan saya bersyukur atas bisikan keimanan yang ada saat itu, Andai
Allah tak menyelamatkan saya, saya tak tahu apa yang akan terjadi. Walaupun ia
sudah kuanggap seperti kawan sendiri, tapi apadaya, nafsu akan terus menggerogoti
bagi mereka yang tak memperhatikan batasan-batasan pergaulan.
Sampai suatu hari, saya berani
menanyakan pada wanita ini tentang mengapa ia begitu menyukai saya, katanya dia
nyaman. Pesan saya, bagi lakilaki cukup saya saja yang merasakan betapa
sulitnya berkompromi antara dorongan iman dan nafsu disaat itu, dan jangan pernah
berniat untuk melakukan dan merencanakan hal itu, Jangan !. Bagi wanita, jangan
pernah dengan mudah untuk memberikan apapun pada seorang lelaki, karena lelaki
sejati, tanpa kau beri pun mereka akan mencoba sebisa mungkin untuk mendapatkan
sesuatu darimu. Jangan mudah untuk menghilangkan logika saat kau telah nyaman
dengan seseorang, sampai berani memberikan sesuatu yang sebenarnya hanya
berhak dimiliki oleh orang yang halal bagimu.
2
Ini berselang beberapa tahun setelah kisah
sebelumnya, kenal hanya lewat sosial media, facebook tepatnya, seorang adik
kelas yang bersekolah di SMA yang sama dengan saya, tak tahu jelas bagaimana
kami bisa dekat, setelah beberapa minggu, ia mengungkapkan pada saya, tentang
rasa yang sudah lama ia pendam, katanya ia sayang dan cinta, ketika kutanya
balik mengapa bisa seperti itu, katanya ia nyaman. saya gambarkan pada anda
ciri wanita ini, cantik, manis, mungil, suka bercanda, dia pernah pacaran tapi
diputuskan hanya karena alasan tak mau diajak berzina. Miris kan ?; sangat
miris, sampai suatu hari karena rasa sayangnya pada saya, dia sampai rela,
hampir setiap malam, menawarkan dan mengajak saya untuk membuka “cincin”
(keperawanan) yang sudah ia jaga begitu lama. Ketika saya tanyakan mengapa
seperti itu, katanya ia tak mau lagi tak mendapat pasangan sebgaimana dulu ia
menolak berzina dan ia ditinggal oleh pacarnya. Wahai wanita, anda harus tahu
setiap laki-laki berbeda, jangan samakan mereka, dengan orang yang pernah kau
temui sebelumnya. Ini adalah hal yang berulang terjadi pada saya, 2-3 kali saya
pernah ditawarkan untuk berzina, namun selalu saya menolak, semoga saja Allah
menganugerahkan saya kebaikan karena hal ini. Cerita semacam ini, saya tak mampu
menuliskannya disini semuanya, mungkin hanya itu dulu yang ingin saya tuliskan
kali ini. Andai Allah tak menjaga saya,
apakah saya mampu untuk menolak ajakan itu ?; Terima kasih wahai Tuhan yang
selalu menyayangi hambaNya atas segala lindunganmu dari dosa Zina yang
ditawarkan berulang kali.
Sebagai penutup, anda perlu tahu
bahwa kisah ini saya ceritakan, bukan untuk membongkar aib-aib saya dan mereka,
namun untuk memberikan pelajaran, bahwa betapa sulitnya terlepas dari virus
merah jambu, yang kerap datang tanpa permisi pada jiwa kaum muda. Dan bahwa
kalau bukan diselamatkan oleh Allah, tentu kehancuran akibat pilihan yang salah
kala itu akan kusesalkan sekarang. Puja dan puji hanya pada-Mu wahai Tuhan yang
menguasai segala hati manusia. Pesan terakhir, perhatikan lingkunganmu, jangan
sampai engkau terjebak karena perasaan cinta yang sementara, hingga berani
melakukan hal yang harus kau tanggung selamanya yang membuat dirimu rusak dan
binasa. Semoga bermanfaat.
1 komentar:
:')
Posting Komentar